Site icon SMP NEGERI 2 JATIBARANG

Fakta Penyebab Kerusuhan 1998

Ingat dengan tragedi 98 yang menewaskan mahasiswa? Inilah penyebab Kerusuhan 1998 yang menyebabkan Indonesia melakukan Pelanggaran HAM dalam sejarah!

Kejadian kelam di masa lalu tentang kerusuhan 98 tidak akan pernah dilupakan sejarah, termasuk penyebab kerusuhan 1998. Peristiwa ini adalah salah satu peristiwa terbesar dalam sejarah berdirinya negara Indonesia. 

Penyebab kerusuhan 1998 menjadi momok bagi Bangsa Indonesa kala itu, dimana Krisi ekonomi terjadi dimana-mana. Banyak orang yang tidak puas dengan pemerintahan saat itu. Akibat dari kerusuhan ini pun membuat Indonesia berhasil menurunkan presiden kedua saat itu, Soeharto dan mengakhiri berlakunya orde baru. 

4 Penyebab Kerusuhan 1998 

Kisah tragis mahasiswa di Indonesia yang terjadi pada 13 Mei 1998 hingga 15 Mei 1998 ini berhasil merambah ke banyak kota besar dinataranya adlah Jakarta, Medan hingga Surakarta. Banyak kerusakan yang terjadi akibat tragedy ini mulai dari bisnis hingga properti umum. 

Bahkan toko-toko kecil dan beberapa perusahaan juga turut menjadi korban penjarahan dan dirusak awak massa yang mengamuk kala itu. Jakarta yang menjadi pusat kerusuhan menjadi lokasi yang paling parah akibat kerusuhan 1998. Namun, kerusuhan ini tidak terjadi tanpa adanya sebab. Beberapa penyebab kerusuhan 1998 antara lain adalah:

Krisis Finansial Asia atau Krisis Moneter 1997-1998

Krisis finansial Asia atau lebih dikenal dengan krisis moneter menjadi penyebab utama terjadi kerusuhan tahun itu. Dengan melonjaknya harga pangan bahkan lebih dari harga sebelumnya dan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat membuat kerusuhan 1998 tidak bisa dielakkan. 

Turunnya Kepercayaan Masyarakat  atas Pemerintahan Orde Baru

Dengan massa pemerintahan Soeharto sebagai presiden yang sudah lama berjalan, masyarakat semakin lama semakin meragukan jalan pemerintahan pada masa ini. Masyarakat mulai merasa kurang puas dengan kinerja yang dilakukan dan mencoba memberontak untuk menurunkan Soeharto dari kursi kekuasaannya.

Semakin Sering Terjadi Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Berbeda dengan saat ini, korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi penyebab kerusuhan 1998 terbesar. Banyak pemerintah yang melakukan korupsi dan membuat masyarakat merasa jengah. Belum lagi dengan adanya kolusi dan nepotisme yang terjadi di dalma pemerintahan. 

Tragedi Mahasiswa Trisakti

Terakhir adanya demosntrasi yang dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Trisakti pada 12 Mei 1998. Sayangnya empat mahasiswa yang melakukan demonstrasi gugur setelah tertembak dan terbunuh dalam aksi tersebut. Hal ini menjadi penyebab kerusuhan 1998 terbesar hingga akhirnya menyebbkan Soeharto turun jabatan dan digantikan dengan B. J. Habibie. 

Dengan banyaknya penyebab kerusuhan 1998 ini menjadikan Indonesia kala itu tidak baik-baik saja. Banyak tempat yang menjadi korban. Banyak masyarakat yang berguguran. Bahkan tercatat dalam sejarah adanya pelanggaran HAM terbesar yang terjadi. 

Kerusuhan ini tidak hanya mencerminkan adanya perbedaan pendapat, tapi juga adanya kompleksitas dari berbagai sisi mulai dari sosial ekonomi hingga politik. Apabila tidak ditangan dengan baik akan menjadikan negara semakin tidak beraturan. 

Perubahan system yang digunakan harus dilakukan hingga akhirnya berakhirlah masa orde baru. Dari kejadian ini, sebanyak lebih dari ribuan massa meninggal dunia gugur saat menyuarakan aspirasinya. Bahkan negara juga mengalami kerugian materil dari seluruh kerusuhan yang terjadi hingga lebih dari Rp 3,1 triliun. 

Bahkan peristiwa kelam ini yang saat itu banyak menyerang kaum Tionghoa menyebut sebagai salah satu bentuk pembasmian atau genosida bagi rakyat Tionghoa. Apalagi dengan banyaknya bukti dengan rusaknya bisnis atau property milik warga Tionghoa membuat mereka berfikir hal ini dilakukan untuk membasmi mereka. 

Namun, di sisi lain hal ini masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Tidak ada yang tahu pasti bagaimana maksud sebenarnya dari kerusuhan yang terjadi. Akan tetapi, sudah pasti ada beberapa provokasi yang dijalankan oleh pemerintah di kalangan tertentu pada saat itu.

Exit mobile version